Pada (4/12) saya mendapat kesempatan untuk interview di radio dan ngobrol secara langsung di salah satucoffee shop bersama sutradara film Rocket Rain, Anggun Priambodo yang mana film tersebut diputar secara perdana di JAFF (Jogja Asian Film Festival) 2013 yang bertempat di XX1 Cinema, Yogyakarta.
Rain Chudori yang lebih akrab dipanggil dengan nama Rain adalah salah seorang pemeran utama didalam film ini. Namanya banyak dikenal di Indonesia setelah menjadi penulis cerita-cerita pendek berbahasa Inggris di berbagai media seperti The Jakarta Post, Tempo dan Jakarta Globe. Rain sendiri adalah putri dari sastrawan Lelila S. Chudori dan Yudhi Soerjoatmodjo, seorang fotografer jurnalistik yang kerap membuat esai foto. Sehari setelah menontonpremiere Rocket Rain, saya berkesempatan juga untuk menginterview Rain berkaitan film yang diperankannya ini.
Apa yang membuat kamu tertarik untuk berperan di film Rocket Rain ?
Saya adalah pengagum karya-karya Anggun Priambodo sejak saya menonton salah satu video artnya yang berjudul “Sinema Elektronik”. Saya pikir karya-karya yang dibuat Anggun lucu dan relatable, jadi saya tidak ragu-ragu ketika dia meminta saya untuk bermain di filmnya.
Kegemaran kamu adalah menulis, dan bermain film merupakan salah satu pengalaman yang menarik tentunya buat kamu. Apakah peran sebagai Rain di film Rocket Rain ini merupakan karir perdanamu di dunia perfilman Indonesia? Bisa diceritain sedikit tentang pengalamanmu dan keterlibatan kamu di film ini?
Sebelumnya saya sudah pernah berperan dan menulis menulis untuk beberapa film pendek karena saya memang mengambil jurusan film yang di perguruan tinggi. Saya juga berperan dalam video art Anggun “Sekasur: Sejarah Teman Tidur” dimana saya dan Anggun berperan sebagai pasangan, berbicara di tempat tidur, post-coital. Rocket Rain adalah film panjang pertama saya dan ini adalah salah satu pengalaman paling keren yang pernah saya lakukan.It’s one of the coolest experience I’ve ever had, it didn’t feel like work, it felt like shooting a home video of a road trip with friends.
Selain Culapo yang merupakan alias dari Anggun sendiri, Rain adalah nama asli yang digunakan untuk karakter yang kamu perankan. Ada pertimbangan khusus kenapa nama aslimu yang digunakan disini?
Karakter dalam film Rocket Rain sebenarnya merupakan cermin dari kepribadian kita yang sebenarnya, kami pun merasa tidak sedan berakting dalam film itu, kami memerankan diri kami sendiri dalam suatu situasi yang fiksi.
Menurut kamu, film Rocket Rain menceritakan tentang apa sih? Banyak penonton yang menganggap ini salah satu film avant garde dan absurd yang pernah mereka tonton. Sosok Rain disini juga sebagai apa sebenarnya, mungkin bisa dijelasin sedikit menurut sudut pandang kamu?
Pada intinya, saya pikir Rocket Rain adalah tentang kerapuhan hubungan manusia yang ditunjukkan melalui batas-batas konvensi sosial seperti perkawinan dan beban pria yang sudah menikah yang ditampilkan dalam sosok Culapo dan Jansen. Pak Kancil dan Bu Bul mewakili apa yang seharusnya terjadi didalam suatu pernikahan, yaitu kebahagiaan dan penuh kasih, tapi tidak untuk Culapo dan Jansen. Berbeda dengan itu, Rain adalah sosok yang masih bebas dan muda. Dia seorang Manic Pixie mimpi dari seorang anak / bocah, yang menarik kedua pria paruh baya ini (Culapo dan Jansen) untuk keluar dari kebiasaan mereka.
Untuk anak seusia kamu, dialog yang kamu perankan bisa dibilang terlalu ‘vulgar’ seperti pada adegan flower vagina dan memakan telur. Bagaimana kamu menanggapi hal-hal yang seperti ini?
Banyak dialog di film Rocket Rain yang merupakan improvisasi agar dialog bisa berjalan dengan lebih natural. Ada satu dialog saya tentang “vagina” dan “sperma” dan saya tidak berpikir itu vulgar, saya berpikiran dengan terbuka mengingat tema dari film ini sendiri. Karakter Rain semacam mendorong Culapo dan Jansen untuk berdamai dengan masalah mereka, yaitu seks dan cinta.
Ada rencana untuk bermain lagi di dunia perfilman? Film terdekat yang akan rilis mungkin dan kamu juga berperan disana?
Saat ini saya sedang menulis untuk beberapa film pendek. Saya sangat senang jika ada tawaran untuk berperan lagi, tapi sejauh ini saya masih lebih menikmati untuk menulis daripada bermain film.
Apa harapan kamu untuk dunia kreatif anak muda di Indonesia, untuk kedepannya?
More funds and more fun!
saya sangat tertarik dengan artikel anda, kami juga mempunyai artikel, silahkan kunjungi website kami, Disini Happy Sharing
ReplyDelete