tag:blogger.com,1999:blog-1086400140099347255.post3803697429554420219..comments2022-03-24T07:10:15.833-07:00Comments on sajakmelawanwaktu: Loyalitas Tanpa Batas: Euforia Berlebihan Kelompok Suporter di Indonesia Unknownnoreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-1086400140099347255.post-10583353464684417512013-08-12T12:04:43.862-07:002013-08-12T12:04:43.862-07:00Terimakasih untuk komentar nya, saya sampai sekara...Terimakasih untuk komentar nya, saya sampai sekarang juga sudah 8 tahun tinggal di Jogjakarta, tapi KTP masih Malang. Saya juga Arema (Arek Malang), saya juga tidak malu menggunakan jersey Arema untuk bermain futsal di Jogja, saya juga masih sering menonton pertandingan Arema meskipun hanya lewat layar kaca, tapi sampai sekarang kok ya saya ndak ada pikiran untuk melakukan hal-hal yang saya tulis di artikel diatas, mendukung ya saat pertandingan saja, selepas itu ya saya menjadi Arema (Arek Malang) biasa yang masih bangga dengan semua identitas asli dari kota ini tanpa melakukan hal-hal negatif yang dapat memberikan opini jelek dari masyarakat disekitar saya sebagai warga Malang, secara notabene saya adalah pendatang di Jogja. <br /><br />Yang perlu dirombak adalah mental dari masing-masing individu nya menurut saya, edukasi dari pihak terdekat (keluarga) lah yang penting, Manajemen Arema, Pemda dan Kepolisian sudah banyak memberikan fasilitas untuk mereka, tapi tanpa adanya pendidikan mental, hal-hal seperti ini pasti juga akan terulang kembali dimasa-masa yang akan datang :) catatankecildihariliburhttps://www.blogger.com/profile/01992304936951384165noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1086400140099347255.post-55803506195427293862013-08-11T18:22:21.729-07:002013-08-11T18:22:21.729-07:00menarik mas Komang! :)
Saya bukan Arema Asli, tp s...menarik mas Komang! :)<br />Saya bukan Arema Asli, tp saya sudah menetap di Malang sejak 2003 dan KTP saya adalah KTP Malang.<br />Yang menarik adalah bahwa sesi konvoi menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian masyarakat.<br />Kapan lagi bisa konvoi seenaknya di dalam kota Malang selain saat mendompleng nama "Arema"? Saya yakin, Arema yg asli itu patuh terhadap peraturan, tertib, dan tidak urakan.<br />Saya ingat saat perayaan Arema menjadi juara saat itu, lalu lintas menjadi kacau. Yg menarik adalah ada sebagian Aremania asli yg mendatangi mobil satu persatu dan meminta maaf atas macet yg ditimbulkan "Maaf ya pak / bu, teman - teman sedang larut dalam kegembiraan. Mohon maaf yg sebesarnya".<br />Merekalah yg mendukung Arema di kala sedang di puncak atau di bawah, bukan Aremania abal2 yg sekedar memakai atribut Arema supaya bisa ikut konvoi, ikut merayakan kemenangan. padahal nama pelatih Arema saja mungkin mereka tidak tahu.<br /><br />Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Manajemen suporter diperlukan disini. Memang Arema sudah memiliki, namun perlu dirombak dan ditata ulang lg. Kerjasama dan konsolidasi antara Arema, Aremania, pemda Malang, dan kepolisian perlu ditingkatkan.<br /><br />Ada sebuah celetukan menarik dari pengendara motor sebelah saya saat saya terjebak kemacetan dalam konvoi kemenangan Arema. "Aku yo Arema tp lek ngerti ngene gak usah juara maneh ae timbangane nggarakno susah de' endi - endhi" (Saya jg Arema tapi kalau tahu seperti ini ya tidak usah juara lagi daripada bikin susah dimana- mana).<br /><br />Miris juga, Saat sebagian merindukan kemenangan, yang lain tidak suka kemenangan. Tidak sehati, tidak sejiwa. Siapa yg salah?Anonymousnoreply@blogger.com