Interview: Ykha Amelz


Tiga bulan  lalu saya mendapat kesempatan untuk bertemu dan melakukan interview  bersama Ykha Amelz di Yogyakarta, Ykha banyak dikenal sebagai seorang  ilustrator muda dari kota Bandung yang juga seorang vokalis dari band C.U.T.S.
Sedikit tentang karir Ykha dalam bidang ilustrasi, dia pernah berkolaborasi dengan beberapa brand besar sepertiNike, Heinekken, Jooma, Masari, Martha Tilaar, Feminax. Dia juga pernah mengisi ilustrasi di beberapa majalah seperti Elle, Nylon, Harper’s Bazzar, Sill Loving Youth, Hello Bali dan Provoke!. Beberapa buku juga pernah dia kerjakan antara lain Turiya, The Last Dino yang diterbitkan oleh Else-Press Publishing dan  juga buku Dongeng Sepanjang Masa karya H.C. Andersen yang diterbitkan oleh Gagas Media Publishing. Tidak hanya itu, Ykha juga mendesain merchandise untuk Kelas Pagi Third Eye Studio dan The Bastards of Young, poster musik dan kover CD untuk S.C.A.N.D.A.L Studio dan band The Aftermiles, mengerjakan ilustrasi website Up and Blackheart dan menggambar mural untuk Happy Go Lucky Boutique.
Hai Ykha, apa kabar? Sedang sibuk apa?
Saya sedang  ngebangun studio  baru biar bisa ngerjain lukisan dengan ukurang yang lebih gede, lokasinya nantinya akan bareng sama kantor suami  
Well, tell us about who is Ykha Amelz?
Saya sebenarnya kurang jago berkata-kata, orang-orang bilang saya dikit-dikit ketawa terus tapi saya aslinya seorang pemalu hahaha
Berawal dari kapan kamu suka dunia ilustrasi?
Dari kecil banget. Ayah saya kerja di penerbit buku Islam dan beliau suka membawa kertas sisa dari percetakan kerumah. Satu situ saya dulunya suka menggambar di kertas-kertas yang dibawa pulang oleh ayah saya dari kantornya. Saya menggambar secara otodidak, karena memang saya dulu kuliah ngambil arsitek 
Apakah Pak Tino Sidin dan Ayah kamu menjadi tokoh paling berpengaruh dalam berkarya?
Jaman dulu siaran  televisi masih TVRI aja, saat itu hampir semua anak Indonesia nungguin acara menggambar bareng Pak Tino Sidin, ya seperti dari angka 2 yang tau-tau bisa jadi gambar burung haha. Saya  pernah ikut lomba menggambar  dan juri nya kebetulan Pak Tino Sidin, beliau berkata gambar saya bagus dan diterusin aja sampai besok udah gede. Ya secara tidak langsung beliau memotivasi saya dalam menggambar dan berkarya sampai sekarang. Ayah saya lumayan keras meskipun sebenarnya orangnya lucu, dan kedua orang tua saya memang sangat  support dalam membuat gambar
 Substansi-subtansi apa yang membantu kamu dalam berkarya?
Dari buku-buku ilustrasi lama punya Ayah saya, tapi sekarang referensi sudah bisa banyak di dapet dari internet
 Ciri khas dari gambar Ykha?
Saya sebenarnya masih terus belajar, seperti masih baru juga dalam menggunakan arkrilik, water color waktu kuliah malah dapet nilai jelek banget. Lebih banyak eksperimen sih kalau sekarang dalam membuat gambar
Media dan Alat yang sering digunakan dalam membuat gambar?
Sekarang lagi banyak menggunakan canvas, tetapi sehari-hari harus ada kertas di sekitar saya. Baru-baru ini saya sedang suka menggunakan brush pen, hehe 
 Pilih digital atau gambar manual?
Lebih suka manual, karena pengetahuan digital saya kurang jago,kembali lagi semua yang saya kerjakan berawal dari  otodidak. Buat saya digital lebih susah karena engga ada teksturenya, lagian selama ini aku makek digital cuma buat coloring aja, tidak ada gambar yang mulainya digital.
Mengingat sudah banyak produk luar yang bekerjasama dengan Ykha, kenapa tidak memilih untuk berhijrah ke luar negeri?
Amin kalo bisa mewakili Indonesia dan  diakui  secara internasional,  pernah kepikiran untuk pindah ke luar negeri cuma saya tipe orang yang  susah pindah ketika sudah menemukan rumah yang nyaman untuk saya. Jika ada rencana pindah saya lihat dulu disana kondisinya gimana, karena itu juga akan berpengarus ke proses berkarya saya nantinya
Bagaimana pendapat Ykha mengenai ilustrator Indonesia yang justru banyak berkarya di luar negeri?
Bagus sih, Indonesia lagi lumayan geliatnya di mata internasional, karya Indonesia banyak dicari di pameran internasional semacam Binealle, semoga saya bisa menjadi salah satu dari mereka nantinya
Talk about Babbot, Papa Lips, and Batman. Sebagai mommy, kebiasaan apa yang dilakukan mereka yang selalu membuat Ykha terinspirasi?
Hahaha, mereka adalah salah satu makluk paling menghibur di dunia, ditengah deadline ngerjain karya serius atau project dari  klien lumayan bisa istirahat dan terhibur  dengan adanya mereka dirumah
 Babbot always anywhere!. Di dalam ilustrasi, bahkan nama Instagram account Ykha juga @_babbot. Tell us about her character.
Itu sebenarnya nama panggilanku, tapi sama suami dikasih ke dia. Gigi ku kan seperti kelinci, teman-teman sering ngeledek rabbit – babbot, dan itu akhirnya jadi nama panggilanku,kemudian setelah ngelihat makluk gendut ini masuk ke hidup saya suami bilang nama babbot  lebih cocok buat dia, haha
Bagaimana Ykha membagi waktu antara menjadi seorang ilustrator, musisi, istri dari Hendra RNRM, bahkan menjadi mommy of  Babbot, Lips dan Batman?
Batman sebenarnya punya orang, saat itu lagi dikawinin ma babbot tapi gagal hahaha. Bagi waktu adalah hal paling susah, ini saya lumayan sering sakit karena segitu banyak kegiatan, Cuma kadang kalo ada kesempatan kadang takut nyesel kalau tawaran proyek engga saya ambil, untung ada suami yg bantu ngebagi waktu buat pilih proyek, untuk time management saya sekarang jauh lebih baik dibanding sebelum menikah 
Future plans and next project?
Bulan Juni saya akan berpameran di Kota Tua Jakarta, sebelumnya saya biasa bikin gambar dengan ukuran kecil (A2, A1) namun kali ini saya diminta membuat gambar dengan ukuran 1,5 x 2 meter, lumayan. Untungnya sesama teman-teman illustrator banyak yang saling support, curhat ngasih tips satu sama lain, yah lumayan sehingga nama kami bisa naik bareng gitu

This entry was posted on July 3, 2014 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply